oleh

Forkombat Minta KPK Periksa Dugaan Korupsi DAK di Binjai

Jakarta – Topikinformasi.com Sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Mahasiswa Kota Binjai – Jakarta (Forkombat) mendatangi gedung Merah Putih KPK-RI pada Selasa (02/12/2020).

Kedatangan mahasiswa tersebut guna menyampaikan adanya dugaan indikasi kerugian negara akibat tidak jelasnya pengelolaan pengunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Binjai tahun 2020, dengan nilai anggaran sebesar Rp 507 Miliar.

Ketua Forkombat Abd Azis mengatakan, pihaknya menemukan berbagai dugaan indikator ketidakbecusan kinerja Pemkot Binjai di bawah kepemimpinan Muhammad Idaham dalam mengelola DAK.

Salah satu indikatornya , kata dia, dapat dilihat dari keresahan masyarakat Binjai dalam mengurus berkas Dukcapil, seperti KTP, KK dan KIA, yang tidak mendapatkan pelayanan , dengan alasan ketiadaan anggaran.

Baca Juga:  Berbagai Upaya Dilakukan, Ini yang Diperoleh Realisasi PBB Kecamatan Tanete Riattang

Padahal menurutnya, pemerintah pusat telah mengucurkan dana DAK Non fisik 2020, SP2D dari Kementerian Dirjendukcapil dikucurkan ke kas daerah kota Binjai dengan nomor SP2D : 200191301219308 tanggal 13 Oktober 2020.

SPM sudah diterbitkan 10 November 2020 dengan No. 0051/SPM/LS-BJ/Catpil/XI/2020 dan No. 0052/SPM/LS-BJ/Catpil/XI/2020, Ka BPKPAD Kota Binjai.

“Nah kemanakah uang tersebut “transit”, sehingga masyarakat Binjai tidak mendapat pelayanan,” kata Azis dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Kamis (3/12/2020) sore tadi.

Dengan penjagaan ketat dari kepolisian, aksi mahasiswa tersebut berjalan lancar selama kurang lebih 120 menit.
Sebelum membubarkan diri, salah satu orator Forkombat menegaskan akan terus mengawal laporan ini sampai penyidik KPK datang ke kota Binjai.

Baca Juga:  Kapolda Sulsel Tegaskan Netralitas Polisi Dalam Pilkada 2020

“Jangan karena haus kekuasaan kau rela mengorbankan urusan publik Kota Binjai. Kami sudah lelah dibohongi. Saatnya rapatkan shaf mengusung pemerintahan yang bersih,” ujarnya.

“Kita kawal KPK bersikan Kota Binjai. Minggu depan kami datang lagi dengan membawa data-data indikator banyaknya prilaku koruptif di Pemkot Binjai,” tandasnya. (Rls)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *