BONE, Topikinformasi.com — Pada Jum’at, 30 Oktober 2020 Dr. Sarifa Suhra, S.Ag., M.Pd.I Ketua Hidmat (Himpunan Da’iyah dan Majelis Taklim) Muslimat NU didaulat jadi pemateri pelatihan Da’i dan Da’iyah yang diselenggarakan Lembaga Kajian Qur’an (LDK), yang merupakan salah satu ormawa IAIN Bone bertempat di Aula Kampus I IAIN Bone Jl. Hos Cokroaminoto Watampone.
Acara ini diikuti oleh mahasiswa IAIN Bone yang berbakat dibidang Dakwah dari berbagai prodi yang ada. Dr. Sarifa Suhra, S.Ag., M.Pd.I Ketua Hidmat MNU sekaligus Kaprodi PAI Pascasarjana dipercayakan membakan materi optimalisasi materi Dakwah.
Dalam pelatihan tersebut Dr. Sarifa Suhra mengemukakan, “Bahwa materi Dakwah itu penting namun lebih penting metode penyampaiannya, bahkan penceramah itu sendiri harus mampu menjadi teladan dalam masyarakat. seorang juru Dakwah tidak hanya dituntut hebat diatas mimbar, namun pembuktian apa yang diucapkannya dalam kehidupan sehari-hari itu jauh lebih penting karena orang yang pandai berbicara dihadapan khalayak umum belum tentu mampu mengamalkannya,” Jelasnya
Lebih lanjut beliau jelaskan, “Bahwa seorang penceramah harus memegang Falsafah pohon yang mana pohon itu secara umum terdiri dari 3 aspek yakni, Akar, Batang dan Daun. Akar adalah judul ceramah yang harus diperkuat dengan ayat dan hadis serta dalil lain yang memperkuat, Batang adalah alur materi yang akan disampaikan dan Daun adalah penjabaran alur materi disertai contoh-contoh kongkrit agar dapat dipahami dengan mudah oleh audiens,” Ungkapnya
Kemudian Dr. Sarifa Suhra menjelaskan, “Secara garis besar materi Dakwah terbagi 3, yakni Aqidah, Syari’ah dan Akhlak. setiap tema terkait keyakinan atau 6 rukun iman dan pembahasan terkait masuk dimensi materi aqidah misalnya: bahaya syirik, mengingat mati, surga dan calon-calon penghuninya, peristiwa padang mahsyar, mizan, dll itu semua bagian materi aqidah, sedangkan jika terkait hukum, ibadah dan muamalah maka itu bagian syariat, sedangkan jika membahas perilaku baik seperti: ikhlas, jujur, qana”ah, sabar, birrul walidain, dll dan buruk seperti: berdusta, menipu, suka dipuji, mencuri, dll semuanya itu masuk dimensi akhlak,” Terangnya
Optimalnya penyampaian materi ini jika dikuasai diluar kepala, disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami audiens, karena itu bahasa lokal dan pengenalan sosio historis objek Dakwah harus dipahami oleh juru Dakwah. Selain itu juru Dakwah juga harus mampu menggiring emosi audiens menyatu dengan emosinya melalui berbagai cara seperti; humor, sapaan khusus, nyanyian, shalawat, bacaan Al-Qur’an yang indah atau istilah dan singkatan yang menarik.
Satu hal yang paling ditakuti oleh juru Dakwah pendatang baru adalah takut dan gemetar karena itu tipsnya adalah kuasai materi, rajinlah berlatih, dan perbanyak zikir serta do’a. tak lupa Dr. Sarifa Suhra mengajarkan do’a dan mengajak peserta bershalawat dengan berbagai irama dari shalawat yang riang gembira, irama biasa namun menyentuh kalbu hingga irama sedih. (888)
Komentar