Bone, Topikinformasi.com Pelaksanaan sekolah secara tatap muka,
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan Sulawesi (Sulsel) masih menunggu instruksi dari Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Disdik Bone, Hj A Syamsiar Halid saat dihubungi , Minggu (23/8/2020).
“Sampai saat ini Belum ada surat resmi dari Gubernur yang kami untuk pelaksanaan sekolah secara tatap muka,” ungkapnya.
pihaknya sedang mempersiapkan konsep pembelajaran yang akan diajukan ke Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi,Sembari menunggu instruksi resmi dari Gubernur Sulsel
“Konsepnya kami persiapkan dan akan diajukan ke Bupati sambil menunggu intruksi dari Gubernur,” tambahnya.
Menurutnya, pelaksanaan sekolah secara tatap muka harus penuh pertimbangan.
Sekolah harus mematuhi protokol kesehatan, seperti menyediakan tempat cuci tangan, handsanitizer, masker dan menjaga jarak.
Para guru juga harus bisa memastikan para murid tidak berkerumun nantinya.
Jika hal ini tidak dipatuhi, dikhawatirkan terkait hal yang tak diinginkan.
Selain itu, harus ada kesepakatan para komite sekolah untuk pelaksanaan sekolah secara tatap muka.
Dalam hal ini, pengawas sekolah harus menyampaikan kepada Ketua Komite Sekolah dan orang tua murid untuk melakukan musyawarah terkait pelaksanaan sekolah secara tatap muka.
“Komite sekolah harus rapat dan musyawarah dengan orang tua murid. Sebab, masih ada orang tua yang tidak mengizinkan anaknya sekolah secara tatap muka,” tuturnya.
Untuk diketahui, Gubernur Sulsel sebelumnya mengeluarkan surat edaran tentang perpanjangan masa belajar di rumah pada perguruan tinggi, satuan pendidikan SMA/SMK/MA, SMP/Mts Sederajat, SD/MI, dan SLB Negeri dan Swasta se Sulsel hingga 22 Agustus.
Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem mengizinkan pelaksanaan sekolah tatap muka bagi daerah zona kuning Covid-19.
Salah satu daerah termasuk zona kuning di Sulsel yakni Kabupaten Bone.
Hingga sekarang kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bone berjumlah 53 orang. 51 orang telah dinyatakan sembuh. Sementara 2 orang masih menjalani perawatan dan isolasi Makassar. (Carlos)
Komentar