oleh

Wakil Bupati Bone Melakukan Serah Terima Nurseri Tanaman Perkebunan

Topikinformasi.com – Bone Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Dr. Abd. Roni Angkat, S.TP., M.Si., bersama Wakil Bupati Bone Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., MM., melakukan serah terima Nurseri Tanaman Perkebunan kepada para petani di Desa Turu Adae, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat pembibitan komoditas perkebunan di wilayah Bone.

Camat Ponre dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kunjungan Dirjen Perkebunan. Ia berharap nurseri tersebut menjadi fasilitas yang mampu mendukung peningkatan produksi petani di Ponre.

“Selamat datang Pak Dirjen di Turu Adae. Semoga fasilitas ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat dimanfaatkan hingga menghasilkan produksi yang memuaskan,” ujarnya.

Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, menegaskan bahwa kehadiran langsung Dirjen Perkebunan menjadi momentum penting bagi penguatan sektor perkebunan di Bone, khususnya untuk komoditas tebu dan kakao.

Baca Juga:  45 Anggota Dewan DPRD Kabupaten Bone Mengelar Rapat Persiapan Pelaksanaan Reses

“Jarang Dirjen turun langsung menyaksikan proses pengembangan mulai dari pengelolaan tanah hingga penyediaan bibit. Kita berharap ke depan, dengan bantuan Pak Menteri dan Pak Dirjen, Bone bisa menjadi pusat pembibitan kakao sehingga dapat menyalurkan benih ke daerah lain,” kata Wabup.

Ia juga menyampaikan harapan agar harga kakao kembali stabil dan meningkat, sehingga kejayaan komoditas tersebut dapat kembali diraih petani Bone. Wabup menekankan pentingnya memanfaatkan setiap lahan yang ada, mengingat banyaknya bantuan pemerintah pusat yang telah dikucurkan.

“Jangan biarkan ada lahan kosong. Bantuan dari Presiden dan Menteri Pertanian wajib kita manfaatkan. Bone bukan hanya penghasil padi, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai daerah penghasil perkebunan,” tambahnya.

Baca Juga:  Masyarakat Bone di "Hipnotis" BerAmal Ajak Warga Jalan Santai Anti Mager

Sementara itu, Dirjen Perkebunan Dr. Abd. Roni Angkat menegaskan bahwa pemerintah tengah memperkuat sektor perkebunan sebagai penopang devisa negara.

“Saya sangat senang bisa berada di sini. Ke depan, perkebunan adalah sektor penting untuk menaikkan devisa. Kakao kembali menjadi komoditas idola,” ujarnya.

Dirjen menyampaikan bahwa Bone mendapatkan alokasi pengembangan kakao seluas 200 hektare pada tahun ini dan akan meningkat menjadi 1.300 hektare pada tahun depan. Untuk mendukung ekspansi tersebut, pemerintah membangun nursery dan kebun benih induk kelapa dan kakao.

“Ke depan, fasilitas ini dapat menyuplai calon benih untuk seluruh Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan. Kita siapkan lahan lima hektare yang mulai dibangun pada 2026,” jelasnya.

Baca Juga:  Hari Raya Iduladha 1444 H, Danyon Ichsan: Mari Menanamkan Nilai-Nilai Pengorbanan Dalam Diri

Ia menambahkan bahwa permintaan dunia terhadap produk kakao, kelapa milk, dan cokelat terus meningkat, termasuk tebu sebagai bahan baku industri gula. Pemerintah memastikan dukungan penuh kepada petani melalui penyediaan bibit, fasilitas pengolahan, hingga kepastian pembeli hasil produksi.

“Jika diperlukan, kita bangun pabriknya di sini, asalkan bahan bakunya cukup. Bantuan benih, pengolahan, dan panen sudah pasti ada pembelinya,” ungkapnya.

Dirjen juga mengaku bangga karena seluruh komoditas yang menjadi prioritas Kementerian Pertanian kopi, kakao, kelapa, dan tebu dapat dikembangkan di Bone.

“Mudah-mudahan langkah ini dapat meningkatkan produksi pertanian, khususnya di bidang perkebunan,” tutupnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *