oleh

Inovasi SVLK Fitur Geolokasi Perkuat Telusuran Bahan Baku dan Dukung Transparansi Pasar Global

Topikinformasi.com– Jakarta–15 Agustus 2025 – Kementerian ESDM menggelar Focus Group Discussion (FGD) Nasional bertema Penguatan Praktik ESG melalui Pengembangan Sertifikasi Berkelanjutan pada Sektor Pertambangan. Acara dibuka dengan sambutan kunci Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno dan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung. “Sertifikasi keberlanjutan berperan penting untuk memperkuat daya saing dan akses pasar internasional sektor pertambangan Indonesia,” kata Yuliot Tanjung di Jakarta pada Kamis 14 Agustus 2025.

Havas menyampaikan, Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam mengembangkan skema sertifikasi.”Skema sertifikasi hutan dan sawit dapat menjadi pembelajaran dalam pengembangan sertifikasi di pertambangan,” tegas Havas.

Dalam forum ini, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Kehutanan Laksmi Wijayanti memaparkan keberhasilan Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian Kayu (SVLK) sebagai model sertifikasi nasional berstandar internasional.

Baca Juga:  Akhir Masa Tugas di Kabupaten Bone, AKBP Try Handako Pamit

“SVLK memastikan seluruh produk kayu berasal dari sumber legal dan dikelola secara lestari,” kata Laksmi. Lebih lanjut, katanya, dengan SVLK, Indonesia menjadi pionir penerbit Lisensi FLEGT untuk ekspor ke Uni Eropa dan Inggris. Selain itu, inovasi SVLK dengan fitur geolokasi memperkuat ketelusuran bahan baku, mendukung transparansi pasar global.

Sementara itu, perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan turut menyampaikan pengalaman dalam penerapan sertifikasi produk perikanan yang mengadopsi prinsip legalitas dan keberlanjutan, sementara narasumber dari Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) memaparkan penerapan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai instrumen penting memastikan kelestarian dan keberterimaan produk sawit di pasar dunia.

Pengalaman lintas sektor ini menjadi referensi berharga bagi industri pertambangan yang tengah mengembangkan sertifikasi keberlanjutan, dengan tujuan meningkatkan tata kelola, kinerja ESG, serta daya saing global.
(Fri)

Baca Juga:  PJSI Bersama 280 Ormas Ikuti Bimtek Kesbangpol

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *