TOPIKINFORMASI.COM – KEDIRI – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) menghadiri haul akbar para sesepuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah, Ploso, Kediri, Jawa Timur pada Sabtu malam (6/8/2022).
Haul tersebut dihadiri puluhan ribu jamaah dan para kiai serta ulama khos antara lain mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Pengasuh Ponpes Lirboyo KH Kafabihi Mahrus, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Agoes Ali Mashuri (Gus Ali) Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Ponpes Al-Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif (Buya Yahya), tuan rumah Pengasuh Ponpes Al Falah Ploso KH KH Nurul Huda Djazuli, para kiai muda (gawagis), dan sejumlah ulama dan kiai lain dari berbagai wilayah di Indonesia.
Hadir pula Menteri Desa PDTT Gus Halim Iskandar, Wakil Ketua MPR RI Jaziulul Fawaid, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa, dan sejumlah tokoh lainnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Muhaimin memohon doa agar langkahnya maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti diberikan kelancaran, kesuksesan dan keberkahan. ”Saya bukan kampanye, tetapi saya meminta doa. Pertama agar perjuangan politik ahlussunnah waljamaah ini mulus lancar sukses. Tak perlu saya jelaskan politik ahlussunnah waljamaah itu seperti apa karena sudah terbukti nyata dan konkret. Politik yang bisa menyelamatkan yang menjaga pilar keumatan Indonesia,” ujar Gus Muhaimin.
Bahkan, kata Gus Muhaimin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri mengakui kalau tidak ada peran para santri, pesantren NU dan PKB sebagai pilar kesatuan dan persatuan maka langkahnya memimpin bangsa ini akan sangat berat. ”Dalam kesempatan ini, saya minta doa, minta diistighosahkan, nyuwun (minta) ditirakati, semoga politik ahlussunnah waljamaah tidak hanya jadi pendorong, tidak hanya jadi penopang, tapi penentu khususnya di Pilpres 2024. Politik ahlussunnahwal jamaah di bawah komando saya, insyallah bisa menjadi penentu,” tuturnya.
Dikatakan Gus Muhaimin, manfaat dan peran politik ahlussunnah waljamaah sudah nyata sejak era pra kemerdekaan. Bahkan, lahirnya ide demokratisasi dan reformasi muncul dari politik ahlussunnah waljamaah yang dipelopori oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Saat itu sebelum era Reformasi, gagasan Gus Dur sempat ditentang para ulama NU. ”Pertama kali yang menyuarakan demokratisasi dan reformasi adalah Gus Dur yang didukung seluruh bangsa. Insyallah kekuatan politik ahlussunnah waljamaah nggak bisa dibendung. Begitu kata Gus Dur,” ujar Gus Muhaimin.
Terbukti, sejak era Reformasi, kekuatan politik ahlussunnah waljamaah mampu mengkonsolidasi dan merapatkan barisan seluruh bangsa. Bahkan, siapapun capres atau cawapres yang didukung NU dan PKB, pasti menang. ”Dari zaman 98 dan Pemilu 1999, berkat politik ahlussunnah waljamaah, pemerintah mau tidak mau harus ikut politik Islam rahmatan lilalami karena mampu menyatukan, memenangkan dan mensukseskan progam-program pemerintah. Di masa-masa sulit bisa lancar menghadapi krisis,” tuturnya.
Berkat politik ahlussunnah waljamaah melalui PKB, saat ini kader-kader NU di berbagai level sukses menempati jabatan-jabatan politik mulai DPRD kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat, termasuk sebagai kepala daerah, bupati, wali kota, gubernur termasuk wakil presiden.
”Terjadi kenaikan mobilitas kenaikan kelas warga ahlussunnahwal jamaah sejak 10 hingga 20 tahun dan ikut menentukan pemerintahan dari pusat hingga daerah. Pesantren yang santrinya banyak, perhatiannya pun akan semakin banyak,” katanya.
Gus Muhaimin mengatakan bahwa Indonesia tidak akan bisa sekuat dan sekokoh ini tanpa peran politik ahlussunnah waljamah, politik Islam rahmatanlilalamin. Ideologi pembanginan nasional mulai liberalism, kapitalisme terbukti gagal. Doktrin politik ahlussunnah waljamaah, ajaran, teori, strategi, ilmu kemasyarakatan, ilmu keumatan, kebangsaan hingga lahir darussalam, mabadik khoiru ummah. Lahir doktrin keluarga sakinah, ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, ukhuwah bashariyah terbukti mampu membuat bangsa ini lolos dari berbagai krisis.
Karena itu pula, dirinya sangat percaya diri untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
”Mohon doa seluruh masyayih yang hadir. Mari kita rapatkan barisan dan kuatkan tekad bulat kita agar kiata semua bisa menjadi kekuatan penopang dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada,” tuturnya. (*)
Komentar