oleh

ABRI-1 Perkenalkan Program Unggulan Pada TIMNAS Pemenangan AMIN

Topikinformasi.com –Jakarta— Hari yang sangat bersejarah bagi Relawan ABRI-1 (Anies Baswedan Rakyat Indonesia Bersatu). Moment ini menambah semangat juang para Pejuang Perubahan untuk memenangkan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pemilihan Presiden Tahun 2024.

Tak disangka, ABRI-1 mendapatkan kesempatan untuk silaturahmi dan beraudiensi secara langsung dengan Tim Nasional Pemenangan AMIN (Timnas AMIN) di jalan Situbondo, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta Hari Jumat (5/1/2024).

Dalam pertemuan tersebut, ABRI-1 disambut oleh 6 Jenderal Timnas, yaitu Irjen Pol (Purn) Anas Yusuf, Mayjen TNI (Purn) Gadang Pambudi, Mayjen TNI (Purn) Nana Rohana, Laksdya TNI (Purn) Dedy Muhibah, Laksda TNI (Purn) Jamaluddin, dan Marsdya TNI (Purn)Tamsil Malik.

Pada kesempatan tersebut, Rahmadsyah, Ketua Umum ABRI-1 menyerahkan Organization Profile ABRI-1 kepada Irjen Pol (Purn) Anas Yusuf, dan memperkenalkan bahwa ABRI-1 menempati peringkat 5 besar dari 645 simpul relawan yang teregister di Anies.APP / AMIN.APP APK Kawal Pemilu Jurdil 2024.

“Kinerja kerelawanan ABRI-1 terkonsentrasi pada Program Kawal DPT, Kawal Suara TPS, Pemilu Jurdil, dengan sistem Progressive Web Application (PWA) identifikasi 54 juta data palsu, invalid, ganda. Sistem ini direalisasikan di beberapa Provinsi, dengan prioritas Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat,” ungkap Rahmadsyah.

Baca Juga:  Bawaslu Telah Melakukan Pengawasan Terhadap Kepatuhan KPU Boen

ABR-1 memperkenalkan program unggulan dalam upaya memenangkan pasangan AMIN.

ABRI-1 memahami bahwa upaya mengumpulkan suara sebanyak-banyaknya untuk memenangkan pasangan AMIN di Pilpres Tahun 2024 sangat penting. Namun yang tak kalah penting adalah menjaga dan mengawal perjuangan tersebut, di mana perlu upaya untuk mengawal suara kemenangan AMIN di setiap TPS, serta mencegah terjadinya bentuk-bentuk kecurangan pemilu.

“Kami, ABRI-1, berupaya untuk mencegah terjadinya tindakan jual-beli atau pencurian suara, serta bentuk-bentuk kecurangan pemilu lainnya. Maka sejak awal kami fokus melakukan penelitian dan pencocokan terhadap kevalidan data pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dikeluarkan oleh KPU,” kata Rahmadsyah.

“Kami menemukan potensi keberadaan sekitar 54 juta data-data pemilih yang invalid atau bermasalah, yang rawan disalahgunakan oleh pemilih fiktif,” tegasnya.

ABRI-1 telah melakukan roadshow ke berbagai daerah, khususnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara, untuk melakukan sosialisasi dan Training of Trainers (ToT) aplikasi DA4I “Kawal DPT dan Kawal Suara”. Dengan menggunakan aplikasi DA4I tersebut, maka pemilih dapat mengetahui dan menganalisis data-data pemilih yang valid maupun invalid (bermasalah) di TPS masing-masing.

“Bahkan setiap melakukan sosialisasi dan ToT aplikasi DA4I, ini pak. Banyak peserta yang menemukan bahwa keluarganya yang telah meninggal dunia tetapi masih tercatat sebagai pemilih pada DPT. Sebaliknya, ada keluarganya yang sudah berusia 17 tahun ke atas dan memenuhi syarat, tetapi belum tercatat di DPT. Ini bisa menjadi salah satu potensi kecurangan yang dapat merugikan, baik pasangan AMIN maupun capres-cawapres lainnya, pak.” lapor Rahmadsyah.

Baca Juga:  TMMD Harus Bermanfaat, Menjalin Kebersamaan dan Mampu Menjadi Solusi Permasalahan di Wilayah

Irjen Pol (Purn) Anas Yusuf dan para jenderal lainnya yang menyambut kedatangan ABRI-1, menyarankan supaya setiap temuan bentuk-bentuk kecurangan pemilu, termasuk temuan data-data bermasalah pada DPT, harus disertai dengan bukti-bukti autentik, sebagai fakta hukum.

“Kelemahan pasangan capres-cawapres pada Pilpres yang lalu, khususnya Pemilu Tahun 2019, ialah laporan bentuk-bentuk kecurangan pemilu tanpa disertai oleh bukti-bukti autentik sebagai fakta hukum. Alhasil, mereka yang dirugikan akibat kecurangan pemilu tersebut mengalami kesulitan pembuktiannya saat menuntut keadilan di Mahkamah Konstitusi (MK). Karena itu, para relawan AMIN harus mampu dan berupaya untuk menemukan bukti-bukti autentik ketika terjadi kecurangan,” ungkap Irjen Pol (Purn) Anas Yusuf.

Rahmadsyah menyampaikan bahwa pada aplikasi DA4I sudah dilengkapi fitur-fitur yang memungkinkan para Pejuang Perubahan untuk melaporkan dan mengumpulkan bukti-bukti autentik terjadinya kecurangan di aplikasi tersebut.

Baca Juga:  KMPK Meminta Presiden RI Segera Memecat Menteri Suharso Monoarfa Karena Tindakannya Mencederai Lembaga Negara

“Karena itu, kami sangat aktif untuk melakukan pelatihan dan bimbingan teknis terkait aplikasi DA4I kepada relawan ABRI-1 maupun dari simpul-simpul relawan AMIN lainnya di seluruh Indonesia,” kata Rahmadsyah.

Menyadari pentingnya kinerja kerelawanan untuk “Kawal DPT dan Kawal Suara”, maka ABRI-1 telah menyampaikan kepada para Jenderal Timnas Amin, bahwa sejak tanggal 4 Januari 2023, berdasarkan Rapat Koordinasi Sekretariat Bersama (Sekber) Nasional Simpul Relawan AMIN, ABRI-1 telah menyatakan keluar dari Sekber Nasional tersebut. Langkah ini diambil supaya ABRI-1 dapat lebih fokus lagi mengoptimalkan kinerja kerelawanannya dalam upaya melakukan Kawal DPT dan Kawal Suara di TPS.

Menanggapi hal tersebut, Timnas AMIN memahami dan menghormati sepenuhnya keputusan ABRI-1 tersebut. ABRI-1 pun diminta untuk berkoordinasi dan berkomunikasi secara langsung dengan Timnas AMIN, dalam upaya memenangkan pasangan AMIN pada Pilpres nanti.

“Kami berharap ABRI-1 berkoordinasi dengan Timnas AMIN dalam upaya memenangkan AMIN. Setiap temuan bentuk-bentuk kecurangan pemilu hendaknya disertai bukti-bukti autentik dan silakan berkoordinasi dengan Tim Hukum Nasional Timnas AMIN,” kata Irjen Pol (Purn) Anas Yusuf.

Dalam kesempatan itu pula, Timnas AMIN menyerahkan sertifikat penghargaan atas kinerja ABRI-1 dalam upaya memenangkan AMIN dan mencegah terjadinya bentuk-bentuk kecurangan pemilu.
(Lina)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *