TOPIKINFORMASI.COM – Bone Menghadiri acara Mattompang Arajang pada peringatan Hari Jadi Bone (HJB) Ke-692, Gubernur Provinsi Sulsel Andi Sudirman Sulaiman ST meresmikan saranan toilet dan kantin sekolah, Senin, 28 Maret 2022.
Peresmian itu ditandai dengan acara penandatanganan prasasti oleh Gubernur Provinsi Sulsel yang disaksikan langsung oleh Bupati Bone Dr HA Fahsar M Padjalangi MSi.
Sarana Toilet dan Kantin sekolah yang diresmikan gubernur merupakan Program Promoting a Sustainable and Food Secure World (PROSPER) yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi serta ketahanan terhadap perubahan iklim.
Terkhusus di Kabupaten Bone Prosper II melalui beberapa kegiatan seperti pembangunan dan rehabilitasi sarana sanitasi dan kantin, peningkatan pola hidup sehat, dokter kecil, kantin sehat dan pemeliharaan lingkungan sekolah (kebun sekolah dan menagemen sampah).
Kepala Bappeda Bone Dr Ade Fariq Ashar MSi mengatakan pembangunan sarana toilet dan kantin sekolah melalui program Prosper merupakan kerja sama dengan Cargill, dan Yayasan Pedulu care
“Salah satu target dari Program PROSPER II yakni meningkatkan akses ke fasilitas air bersih dan sanitasi di sekolah yang ramah anak, dan disabilitas yang berbasis gender Inklusi” kata Ade
Program Prosper II Indonesia ini merupakan kerjasama antara Pemkab Bone, Cargill, dan care di beberapa Sekolah dasar di Kabupaten Bone yakni SD Inpres 10/73 Watang Palakka, SDN 161 Massanreng Pulu, SDN 163 Lalebata, SD Inpres 12/79 Seberang, SDN 166 Turucinnae dan SD Inpres 5/81 MattampaWalie.
Tidak hanya itu Gubernur Sulsel juga menyerahkan Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional Songkok Recca/ Songko’ To Bone oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Sementara Yayasan Cargill, dan care
Bonafia berharap bagi anak sekolah agar mendapatkan nutrisi dan sanitasi yang baik dengan cara melakukan intervensi di sekolah dengan perbaikan sarana sanitasi dan juga perbaikan kantin sekolah sesuai dengan standar kesehatan dengan melibatkan masyarakat sehingga pendekatan ini melibatkan sekolah dan masyarakat mendapatkan intervensi yang utuh sementara 6 sekolah di kabupaten Bone dan sekolah ini bisa menjadi percontohan dan insya Allah tentang bunyi bisa melanjutkan dan mereplikasi ya di sekolah-sekolah lain yang membutuhkan sarana seperti yang kita lakukan di sekolah ini bahkan di masa pandemi. (110)
Komentar