oleh

Dugaan Adanya Indikasi Korupsi Anggaran Belanja Makanan dan Minuman, KPPM Lakukan Aksi Unjuk Rasa

Topikinformasi.com Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (KPPM) kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Polda Sul-Sel terkait dugaan adanya indikasi korupsi anggaran belanja makanan dan minuman di Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menganggarkan anggaran belanja makanan dan minuman pada sekretariat DPRD Sul-Sel TA 2020 sebesar Rp. 11.241.836.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 9.911.344.400,00 yang terdiri dari belanja makanan dan minuman rapat serta belanja makanan dan minuman tamu.

Dalam proses belanja makanan dan minuman di sekretariat DPRD Provinsi terdapat 6 rekanan penyedia makan dan minumnya yakni CVP, CUB, CVSPM, KMM, RMC dan TSA. Namun data-data dan hasil investigasi menunjukkan banyak ketidakwajaran dalam proses realisasi daripada anggaran belanja makanan dan minuman di tubuh DPRD Sul-Sel.

Baca Juga:  Kasrem 141/Toddopuli. Pantau Kegiatan Penerimaan Cata PK TNI AD Gel. I Ta. 2022 Sub Panda Bone

Hasil pemeriksaan terhadap rekanan penyedia, menginformasikan bahwa terjadi beberapa pengalihan penyediaan makanan dan minuman yang tidak mampu dipenuhi oleh rekanan penyedia, sehingga pihak rekanan penyedia mengembalikan uang belanja kepada bendahara pengeluaran. Namun tidak dapat diyakini bahwa penyediaan benar-benar dikerjakan oleh rekanan, ataupun dialihkan ke pihak lain, sebab tidak dilengkapi dengan laporan yang konkrit. Rekanan dan Staf DPRD tidak dapat menunjukkan bukti pencatatan, serah terima maupun pembelian penyediaan makanan dan minuman yang dikerjakan.

Aksi itu di komandoi oleh Jenderal Lapangan Misbahul khair. Misbah mengatakan dan menekan bahwa persoalan dugaan indikasi korupsi anggaran belanja di tubuh Sekretariat DPRD harus diusut tuntas, agar DPRD sebagai perwakilan rakyat dan mengelola anggaran yang juga diperoleh dari rakyat itu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan tidak seenaknya saja membelanjakan anggaran kearah yang tidak jelas.

Baca Juga:  Solidaritas Sibulue Untuk Bone Utara

Aksi unjuk rasa depan Polda Sul-Sel itu diwarnai tindakan represif dari pihak kepolisian setempat sehingga ada salah satu massa aksi yang mengalami cedera pada leher dan mengakibatkan baju yang dipakai robek. “kami dari pihak Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa akan menindak lanjuti tindakan Represif dari kepolisisan” tambahnya.

Setelah beberapa waktu melakukan aksi unjuk rasa di depan Polda Sul-Sel pihak yang menangani kriminal khusus yakni tipikor Polda pun menemui massa aksi dan menerima laporan resmi dari Koalisis Perjuangan Pemuda Mahasiswa.

Jika terkait daripada aksi dan laporan kita hari ini tidak diproses oleh pihak yang berwenang di Polda Sul-sel, Misbahul khair selaku jendral lapangan menegaskan akan kembali melakukan unjuk rasa.

Baca Juga:  Mahasiswa UNIM BONE Mengukir Prestasi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *