oleh

Habib Rizieq Dihina , Front Pembela Islam Bone Serukan takbir Perlawanan

Bone, Topikinformasi.com
tak masuk dalam logika saya, apa yang saya saksikan di video yang viral di WA itu.
Segelintir orang penuh kebencian, dengan sangat provokatif mengatasnamakan rakyat, membentangkan spanduk:
“Saatnya Rakyat Melawan Khilafah, Kawal Pancasila dan NKRI”, begitu.

Entah rakyat mana yang dimaksud?
Karena segelintir orang ini benar-benar kasar lidahnya, kotor kata-katanya, kebencian nyata terlihat dari kalimat-kalimatnya, terlebih perilakunya.

Yang tak masuk logika, mereka sangat membenci “Khilafah”, jangankan sampai bab “Khilafah”, bab shalat saja mungkin mereka banyak yang terlewat.

Memang sekarang kalau mau terlihat pintar, salahkan saja Khilafah, kalau tak punya solusi, kalau mau jadi maling dan koruptor, tapi terlihat seolah peduli, salahkan saja Khilafah.

Logika saya bertanya lagi, apa masalahnya dengan foto yang mereka nistakan itu?
Adakah HaRiSy itu maling uang negara?
Jual narkoba? Jual beli jabatan BUMN?
Korupsi? Dukung eljibiti?.

Tapi lihat sebenci apa mereka?
Bahkan iblis mereka temani, bahkan mereka bisa berteman dengan perampok.
Tapi melihat wajah ulama, mereka sangat benci, sangat amarah, NGAMUK.

Baca Juga:  Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bone 11 Orang Tersangka Penyalahgunaan Narkoba di Tahun 2021

Di Indonesia, hanya satu kelompok yang nayta-nyata menunjukkan kebencian nyata pada ulama.
Tak ada selain yang itu.
Yang saya yakin juga dibalik isu KLEPON, tak lain, ini mirip-mirip dengan apa yang dilakukan di 1948 atau 1965.

Awalnya mengaku paling Pancasilais, “membela Pancasila” kata mereka, memecah belah barisan kaum Muslim, membuat sentimen negatif pada ulama, memancing rusuh dan kemarahan pada ulama.

Saya tak bisa memastikan, hanya menduga keras, sebab Partai Klepon Indonesia ini memang punya cara yang khas, yaitu cara-cara Nir-Agama, Anti-Agama, dengan memosisikan diri seolah paling nasionalis, dan paling pancasilais, paling merakyat.

Saat mereka melakukan itu semua, tentu mereka sudah berhitung.
Tentu mereka sudah yakin siapa yang pasti membela mereka, lihat saja, pimpinan aksi mereka begitu yakinnya menghujat HaRiSy.

Foto-foto yang berikutnya bertebaran, menunjukkan segelintir manusia biadab ini begitu dekat dengan kekuasaan.
Klise. Wajar merasa berani dan jumawa.

Baca Juga:  Sempat memanas, Unras 114 Di Bone Berakhir Kondusif, Ini Kata Danyon Brimob Bone

Harusnya kepolisian segera tanggap, tunjukkan bahwa kepolisian tidak berpihak dengan menangkap segelintir manusia berprilaku biadab yang mengatasnamakan rakyat itu,
Indonesia tidak begitu, Indonesia sayang dan hormat pada ulama.

Kaum Muslim itu Rasul ibaratkan lebah.
Dia tak hinggap, tak mengambil, tak mengeluarkan, tak tinggal, kecuali YANG BAIK.
Tapi bila satu diganggu, apalagi ulama pewaris Nabi, semua maju.

Muslim bisa jadi gagal melindungi kehormatan Islam dan ulama, tapi Allah takkan pernah rela kekasih-kekasihnya dinistakan.
Andai tidak manusia, Allah pilihkan binatang yang akan membela, seperti burung ababil.
Atau Allah perintahkan angin, awan, hujan, bumi, untuk meluluhlantakkan siapapun yang menyakiti pewaris Nabi.

Tapi Muslim masih ada, lelaki-lelaki yang tak terbeli itu masih mewujud.
Keadilan itu masih ada di hati Muslim di Indonesia. Saya yakin.
Kita tunggu polisi, atau Muslim yang akan bersiap dan menyelesaikan semua ini.

Baca Juga:  Kita Pemuda Kita Kreatif

Dari kabupaten Bone propinsi Sulawesi Selatan, DPW Front pembela Islam (FPI) pekikkan takbir siap lawan kedzoliman terhadap Habib Rizieq

Bismillahi Rohmani Rohim

Terkait dengan pengrusakan foto dan penghinaan kepada imam besar kami Habib Rizieq Syihab oleh sekelompok provokator yang tidak ingin bangsa ini damai,

maka kami minta kepada pihak yang berwenang untuk mengusut tuntas kasus ini, sebelum kami yang bertindak, kami tidak mempunyai musuh kecuali kemungkaran,

Namun jika kalian adalah kemungkaran itu maka kami katakan KAMI TIDAK TAKUT, untuk amar makruf nahi mungkar, kami hanya takut kepada ALLAH S.W.T.ALLAHU AKBAR

Begitulah petikan Takbir dan kalimat yang disepakati bersama Pengurus dan anggota DPW FPI kab Bone,
Rabu malam, bertempat di sekretariatnya Museum Lapawawoi kr sigeri Jln MH Thamrin Kelurahan Manurungnge Tanete Riattang ,29-07-2020 pukul ,19.00 Wita

Sumber
Oleh : Ustaz Felix Siauw
Dan DPW FPI Kab. Bone Sulawesi Selatan.

(Arnold Cunding)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *